Pembunuh Terkutuk, Ternyata Bayi Lael Dipukul Hingga Tengkorak Kepala Pecah

 


 Salah satu pelaku pembunuhan ibu dan Bayi, Astri Manafe (30), mantan pacarnya, dan Lael Maccabee (1) di kupang sudah menyerahkan diri kepada polisi. Ia adalah RB alias Randy, ayah biaoligis dari bayi tersebut. Kepada polisi, RB mengaku, mendapat tekanan dari publik sehingga ia mengaku. 



Pengakuan Randy
Dikutip dari sergap.id, sebelum serahkan diri dan mengaku sebagai pembunuh kedua korban, Randy sudah beberapa kali diperiksa polisi sebagai saksi. Yakni, Sebelumnya, penyidik Polsek Alak, Polres Kupang Kota, telah beberapa kali memeriksa Randy sebagai saksi, namun Randy bersikukuh tidak membunuh Astri dan Lael, anak biologisnya itu.

Namun, pada Kamis (2/12/21) pagi, keterangan Randy berubah. Kepada penyidik Polsek Alak, Randy mengaku, dirinya yang membunuh Astrid, karena jengkel melihat Astrid mencekik Lael.



Tengkorak Kepala Bayi Lael Pecah
Jika demikian, apakah berbohong? Dimana letak pembohongan Randy terhadap penyidik? Selain itu, antara keterangannya kepada penyidik dan hasil otopsi juga diduga bertentangan.  

Randy mengatakan, dia membunuh Astrid karena Astrid cekik Lael. Artinya, saat Astrid cekik Lael, maka Randy langsung membunuh Astrid.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, sebenarnya Lael hanya luka tunggal di leher akibat dicekik Astrid. Namun, pertanyaannya, siapa yang membuat tengkorak kepala Lael pecah? Dan kematian korban akibat dibekap bukan dicekik seperti keterangan Randy. Kita tunggu episode berikutnya, semoga polisi membongkar semua, jika ada pelaku lain. 



10 Fakta Kematian Astrid dan Bayinya, Diduga Dibunuh

A. Kronologi Ditemukannya Korban

1. Ditemukan Oleh operator eksavator 

Mayat Astrid dan bayinya Lael pertama kali ditemukan Obet Nego Benu (29), operator eksavator yang sedang mengerjakan penggalian tanah untuk menanam pipa instalasi air bersih di wilayah RT 01/RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan alak, Kota Kupang






2. Awalnya Dikira Bangkai Binatang Dalam Kantong Plastik Sampah
Saat sedang bekerja, kondektur eksavator Semi Leonard Toto (21), menginformasikan kepada Obet bahwa ada bangkai binatang yang terbungkus plastik hitam di bekas galian. Selain mengeluarkan bau tidak sedap, kantong plastik itu dikerubuti banyak lalat.

3. Ada Sepasang kaki Manusia
Obet kemudian memindahkan bungkusan plastik dengan menggunakan eksavator.
Kemudian dia berusaha membuka bungkusan. Betapa kagetnya Obet ketika mengetahui isi kantong plastik ada sepasang kaki manusia. Selanjutnya Obet menghentikan pekerjaan dan menghubungi Penanggung Jawab Proyek, Feri dan melaporkan ke Polsek Alak.


Keterangan lain dari Pelaksana Proyek PT Nindya Karya Nur Hidayat menjelaskan bahwa proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak 19 Oktober 2021.

Namun pada 24 Oktober pekerjaan dihentikan karena eksavator yang digunakan berukuran kecil sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan. Selama 25-28 Oktober tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi.

BACA JUGA: Ini Sikap Aneh Teman Pria Yang Jemput Astrid Dari Rumah Sebelum Hilang 

Pekerjaan dilanjutkan pada Jumat 29 Oktober 2021 dengan menggunakan eksavator lebih besar yang dioperasikan Obet Nego Benu. Eksavator sebelumnya digeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu,

LIHAT Vidio Kenangan Bayi Lael Yang Dibunuh Bersama Ibunya >>> KLIK DISINI



4. Dikubur di Area Hutan
TKP penemuan mayat berjarak ratusan meter dari jalan raya, jauh dari pemukiman warga. Di lokasi itu terdapat banyak pohon besar. Ada juga gundukan tanah.

5. Kedalaman Kubur Sekitar 60-70 Cm
"Kami duga lubang ditemukannya kedua mayat itu hasil galian besi galing (linggis). Kami duga itu lubang digali pakai linggis dan diperkirakan ukuran lebar lubang 50x60 cm dan dalamnya 60-70 cm," sebut Obet.

Dia menuturkan, saat melakukan penggalian saluran pipa memggunakan eksavator, lubang saluran yang digali cukup dalam sehingga kantong plastik berisi dua mayat disamping saluran dapat terlihat.




6. Polisi Sudah Periksa  Lebih dari 20 Saksi
Humas Polda NTT mengatakan, hingga 25 November 2021, Polisi sudah memeriksa 24 saksi. Kesemuanya diduga mengetahui asal mula dan kegiatan sehari-hari korban.


7. Polisi Sita 3 HP, Satu Mobil, dan Sebuah Linggis, serta Topi an Buku Anak Kecil 
Penyidik Polda NTT juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, dari hasil pemeriksan, penyidik mengamankan 3 unit hand phone (HP), 1 unit mobil, 1 batang linggis dan pakaian milik korban. Ketiga HP dimaksud merupakan milik saksi. Selain itu ditemukan topi dan buku anak kecil.




8. Hasil Tes DNA Keluar
Hasil tes DNA (deoxyribonucleic acid) sudah keluar dan memastikan bahwa kedua mayat korban adalah Astrid dan Lael.

9. Kedua Korban Diserahkan kepada keluarga untuk Dikuburkan
Setelah beberapa waktu diamankan dalam ruang Jenazah RS. Bayangkara Titus Ully, akhirnya kedua janazah sudah diserahkan kepada keluarga dan sudah dikuburkan pada 25 November 2021.



B. Kronologi Hilangnya Korban

10. Sebelum Ditemukan meninggal, Korban Dijemput Teman Pria, diduga akan jadi saksi Kunci

Kaka korban bernama Jack M (45) mengaku adik perempuan beserta keponakan laki-lakinya hilang.

Dilansir dari www.dirgtara.com, Jack menyebut adik Astrid (30) dan Keponakannya Lael berusia 1 tahun, pergi dari rumah orangtua mereka sejak 27 Agustus 2021 sekitar pukul 20.00 Wita atau 8 malam.

Astrid mengenakan baju kaos putih, celana pendek jeans dan memakai tas samping. Sementara L dengan celana rajutan, topi putih kotak-kotak merah, jaket jeans dan baju biru. Rambut gondrongnya dikucir.

Menurut Jack, Astrid dan L dijemput AR(30), teman dekat Astrid. Sebelum berangkat, AR sempat pamit ke ibu Astrid, mengaku hanya ingin jalan-jalan.




Jack mendapat informasi bahwa AR membawa kedua korban ke kamar kos BY di belakang Pasar Oebobo, Kelurahan Fatululi, Kota Kupang. 

Saat berada di kos BY, seorang pria menelepon dan menjemput kedua korban dengan mobil. Jack menduga adik dan ponaannya dijemput R yang adalah mantan pacar korban dan ayah bilogis Lael.


"Kami putus komunikasi dengan Aastrid sejak akhir Agustus hingga ada berita penemuan jenazah ibu dan anak pada akhir Oktober lalu," ujar Jack. (disadur dari berbagai sumber: Diantaranya: poskupang.com, victorynews.id, digtara.com)

Jadi, AR, BY dan R seharusnya menjadi saksi kunci untuk menggali keterangan korban kemana dan buat apa dengan siapa. Sebab mereka yang terakhir kali bersama-sama dengan korban.

 



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel