Fakta Baru: Hilang 27 Agustus, Tapi WA Korban Masih Aktif 2 September
Teki-teki penyebab terbunuhnya AM alias Astrid Manafe (30) dan bayinya L alias Lael (1) masih menjadi misteri. Namun, guna mengungkap siapa pembunuh kedua korban, polisi bisa saja gunakan metode yang pernah Tim Pencari Fakta Independen (TPFI) gunakan untuk mengungkap sebuah pembunuhan misterius di Jalur 40 pada tahun 2016 silam.
"Guna mendapatkan pelaku, telusuri posisi terakhir HP korban. Sebab, tanggal 27 Agustus 2021 korban sudah dikabarkan tidak bisa dihubungi oleh keluarga alias hilang. Namun pada tangggal 2 September 2021, masih ada story dari nomor WA korban. Itu Temuan dari TPFI dalam mencari fakta-fakta tentang pembunuhan kedua korban". Tulis Buang Sine, Anggota TPFI.
Disini ada dua perkiraan
Korban masih hidup dan berada di tempat itu, Atau korban sudah meninggal, tetapi HP korban sudah di tangan pelaku.
Di titik koordinat itulah, polisi bisa menemukan tempat itu milik siapa? Dan akan muncul saksi-saksi di tempat itu guna perkuat kasus ini sebagai bukti.
Titik koordinat ini untuk menentukan di tempat itu ada siapa saja? Dan pasca penemuan mayat kedua korban, apa reaksi mereka yang ada di tempat itu.
Mengapa korban berada di tempat itu, Sedangkan CDR (Call Detail Record) kontak terakhir korban dengan seseorang itu menjadi ALAT BUKTI SURAT. (Hasil print outnya).
TPFI mengatakan ini, karena sudah pernah mengungkap kasus pembunuhan gelap dengan tehnik ini untuk menemukan tempat terakhir korban.
Data terlampir ini adalah contoh pengungkapan kasus pembunuhan 2016 silam.
Semoga menjadi masukan bagi teman polisi segera mencukupi ALAT BUKTI dan temukan pelakunya. Salam hormat Tim Pencari Fakta Independen (TPFI), Buang Sine, Anggota Tim Pencari Fakta Independen.