Ini 3 Pembunuhan Paling Sadis Di Kupang, Terjadi Pada Tahun 2012, 2020, 2021

 

2012, Mayat Tanpa Identitas Dipotong-potong
Pada Kamis (12/7/2012), Sesosok mayat tanpa kepala dan sudah mengeluarkan aroma tidak sedap ditemukan di dekat bak sampah di pinggir ruasjalan M. Hatta tidak jauh dan Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kota Kupang. Mayat tanpa identas itu ditemukan di samping Kantor Kelurahan Fontein atau berada tepat di bagian depan pusat oleh-oleh khas NTT Ibu Soekiran, Jalan Mohamad Hatta.


Mayat tersebut diduga seorang perempuan. Selain tanpa kepala, beberapa bagian tubuh yang lain juga tidak ada. Seperti, pada tangan kirinya yang ada hanyalah dan bagian bahu sampai pergelangan, sedangkan telapak tangannya tidak ada. Tangan kanannya hanya sebatas siku, sedangkan bagian lainnya tidak ada.

Demikian pun payu darahnya tidak ada, tulang di bagian kaki kirinya bisa dilihat serta kulit di sekitar perut pun sudah rusak. Pada bagian tengkuknya masih tersisa kulit tubuh. Telapak kakinya terlihat hancur. Secara keseluruhan, kondisi tubuhnya sangat memprihatinkan. Saat ditemukan, mayat tersebut tanpa busana dan sulit dikenali.


2020, Pendeta Bunuh Seorang Gadis dan Buang Mayatnya ke Dalam Sumur
Seorang pensiunan guru yang juga pendeta di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial ES (69), nekat menghabisi seorang perempuan muda berusia 26 tahun, DA alias Ully. 


Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon Christian Nugroho mengatakan, Ully dibunuh oleh pria tua itu di sebuah kos-kosan Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Selasa (15/5/2018) kemarin. "Usai membunuh korban di kos-kosannya, pelaku kemudian meminta bantuan seorang kenalannya dengan menggunakan mobil pikap dan membawa mayat ke Desa Oelomin, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, yang berjarak sekitar lima kilometer," ungkap AKBP Anthon kepada Kompas.com, Rabu (16/5/2018) malam.


Setelah sampai di Desa Oelomin, pelaku lalu membuang mayat ke dalam sumur di belakang sebuah gereja yang dalamnya sekitar 12 meter. Baca juga: Kronologi Seorang Pria Bunuh dan Bakar Calon Istrinya Usai Foto Prewedding Aksi pelaku terungkap setelah teman kos pelaku melihat korban masuk ke kamar kosnya dan mendengar suara teriakan yang sangat keras dari korban, namun setelah pelaku keluar dari kos, korban tidak terlihat lagi. "Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Polisi pun mendatangi rumah pelaku dan menginterogasinya. 

Pelaku mengakui telah membunuh korban," jelasnya. Motif Asmara Usai mendengar keterangan pelaku, polisi lalu menggelandang pelalu ke Markas Polsek Maulafa untuk diperiksa secara intensif. "Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengetahui motif pembunuhan itu. Namun informasi sementara, antara pelaku dan korban memiliki hubungan gelap," ucapnya. Baca juga: Jengkel Cinta Ditolak, Seorang Pria Bunuh Bidan Desa dengan Sadis Pelaku telah berkeluarga dan memiliki anak dan cucu, sedangkan korban belum menikah.


2021, Pembunuhan Ibu dan Bayi, Tengkorak Kepala Pecah
Warga RT 01/RW 01, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan alak, Kota Kupang dikejutkan dengan penemuan dua mayat berjenis kelamin perempuan dewasa dan bayi berjenis kelamin laki-laki, namun kedua mayat itu tanpa identitas. Kedua mayat itu ditemukan oleh warga pada Sabtu (30/10/2021).

Kedua korban adalah Astrid Manafe (30) dan bayinya Lael Macabe (1). Mereka dibunuh oleh Randy Badjideh yang merupakan selingkuhan Astrid sekaligus ayah dari Lael.

Korban ditemukan berawal dari terciumnya bau busuk bangkai oleh para pekerja penggalian pipa air di sekitar proyek SPAM Kali Dendeng, Kelurahan Penkase, KEcamatan Alak, Kota Kupang.
Kasus ini menjadi kontroversi karena hingga berita ini ditulis, hanya Randy tersangkanya. Sementara dugaan publik, banyak orang terlibat, termasuk Istri Randy. Karena hubungan cinta segitiga.

LIHAT FOTO-FOTO TERKAHIR KORBAN DAN BAYINYA>> KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel