SATIRE: Heboh Di Sabu, "Pertamina Ubah Air Jadi BBM Tapi Gagal", Motor Warga Macet Semua

 



Catatan pengantar: Mungkin Bukan Makna Yang Sebenarnya, Judul Tulisan Ini Mengandung "SATIRE".


Sabu Raijua memang tak pernah lepas dari kontroversi. Dulu heboh dengan orang Amerika bisa urus KTP untuk jadi bupati di Sabu, kini masalah lagi, "Pertamina diduga jual BBM bercampur air".

Namun, perlu dicatat juga bahwa, SEJAK 1945, orang Sabu memang belum merdeka soal BBM. Meskipun sudah jadi daerah otonom sejak tahun 2011, dan berganti bupati beberapa kali, namun masalah BBM tak pernah selesai. Nasib, oh nasib!

Kalau mahasiswa di Jawa demo 1 semester untuk protes Jokowi karna naikan Harga BBM, itu terlalu MANJA DAN CEMEN. Mungkin itu mahasiswa sudah habis materi di kelas jadi cari hiburan di luar. 


Bagi orang sabu sebab di sini sudah biasa beli bensin dengan harga 50ribu per botol aqua besar tapi tak penuh (maaf, istilah liter gak berlaku di sana).


BBM Sudah mahal, langka lagi. Susahnya dobel dobel. Tapi mau teriak kemana, mungkin bupati dan wakil rakyatnya, hanya urus perut sendiri, tapi tak urus BBM untuk rakyat. Susah ya, jadi orang kecil di Sabu, tapi enak jadi pejabat. B*RAK SAJA DITANGGUNG NEGARA. 


Jadi kalau rakyat bertanya ke pemerintahnya, "LU NGAPAIN AJA BOS". JAWABANNYA "Emang gue pikirin?? Yang penting gue pake plat merah, bensin beli duit dari pake pajak kalian". (meskipun kenyataannya, bensin habis karna antar anak ke sekolah, dan antar bini ke pasar).

Bagi orang Sabu, "BBM satu harga", hanya bicara kasi enak mulut wakil rakyat dan pemerintah, toh hanya bensin mereka yang ditanggung negara.

Kembali ke Topik: DIDUGA pertamina Isi Air Di Tangki Kendaraan Warga

Sekali lagi diduga, sedang viral di media sosial, motor warga macet total setelah isi BBM di pertamina di Sabu.

Usut punya usut, "LAGI LAGI MASALAH DI PERUT": DIDUGA pertamina Isi Air Di Tangki. 

Jadi, lengkap sudah penderitaan warga, mulai dari perut sendiri hingga perut kendaraannya, semua jadi derita.

Mau teriak siapa coba??????? Pemda????? DPRD???? Pertamina???? Ah... Paling juga habis di minta maaf dan klarifikasi, tapi tak ada solusi. Uda bosan, tapi apa mau dikata, kata tetua orang sabu, itu "rai ahu, nga kewuni" (tanah kelahiran) jadi, "BBM MURAH DI TANAH RANTAU, MASIH LEBIH BAIK BBM MAHAL DI TANAH SENDIRI".

Mau gmana lagi, roda hidup terus berputar, Oh..... Penguasa hidup, tolonglah kami!!!!!!!!!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel