Belajar Dari Kematian Kudu, Kampus Di NTT Diminta WAJIB Evaluasi Hal Prinsip Ini

 



INI VIDIO KONDISI JENAZAH KUDU, TULANG-TULANG REMUK TERJUN DARI JEMBATAN LILIBA
 

Kasus bunuh diri Anggreni Kudu Lobo, mahasiswi Poltekes Kupang dengan cara terjun dari jembatan Liliba masih menjadi perhatian publik NTT. Diduga kuat Kudu stres karena sudah di Drop Out dari Kampus, tetapi orangtuanya tidak mengetahui hal itu. 

Bahkan, sampai orangtuanya datang dari Sumba untuk hadiri wisuda Kudu di Kupang, padahal sudah di DO dari kampus. 


Hal itu memantik berbagai komentar dari warganet. Ada satu hal pokok yang disoroti warganet soal pemberitahuan atau surat DO dari kampus. 

Misalnya, dari sekian banyak komentar, ada beberapa diantaranya yang sangat menarik dan perlu menjadi perhatian kampus-kampus di NTT, yakni komentar dari Annie SonMone. Menurut Annie, alangkah lebih baiknya pihak kampus langsung mengirim surat DO atau Drop Out ke alamat orangtua mahasiswa yang bersangkutan. "Masukan untuk setiap pngurus kampus, kalo ada mahasiswa yang bermasalah sampai harus di DO atau di keluarkn nah tolong informasikn kepada orangtua dari mahasiswa tersebut biar orangtua yang di kampung juga tau sehingga besok" tidak ada lagi etrjadi hal fatal begini". Tulis Annie dalam komentarnya.

"Kalo ortu di kampung tidak punya alat komunikasi seperti hp nah bisa melalui surat pos,,atau calon mahasiswa dari kampung atau daerah yang jauh dari kota,, pihak kampus wajib minta alamat atau no hp wali/keluarga yang tinggal dalam kota sehingga bisa di lakukn komunikasi kalo mahasiswa tersebut bermasalah,, karena su banyak kejadian ortu keluarga datang jauh-jauh dari kampung tuk ikut ank wisuda tapi ternyata anaktidak kuliah dan ortu tidak pernah tau,, harus ada komunikasi antara pihak kampus dengan ortu/wali dari mahasiswa tersebut". Tutup Annie dalam komentarnya



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel