Ternyata Ada Masalah Besar Di Instansi SMKN 5 Kupang, Dinas P&K Tak Bernyali
Dikabarkan Terjadi Masalah Besar Di Instansi SMKN 5 Kupang, Dinas P&K Takut Bertindak yakni, Kepsek SMKN 5 Kupang Diduga Tilep Dana BOS Ratusan Juta, Guru-guru Sengsara. Kepala sekolah (Kepsek) SMKN 5 Kota Kupang, SCA diduga kuat telah tilep uang Dana Operasional Sekolah (BOS) ratusan juta. Hal itu diperkuat dengan adanya hasil pemeriksaan dari Inspektorat Provinsi NTT telah ditemukan indikasi korupsi.
Seorang Guru yang tak mau namanya diseubutkan menyampaikan, dirinya sangat prihatin melihat teman-teman gurunya yang belum menerima hak mereka dari dana BOS 400 juta lebih, Tapi pada saat ditanyakan ke bendahara BOS ternyata uangnya dipinjamkan kepada kepala sekolah.
“Kepala sekolah bilang di instansi pemerintah itu sudah biasa kalau pinjam uang dan bahkan kepala sekolah mengaku sudah konsultasi ke beberapa pihak dan diperbolehkan.” ungkap guru tersebut.
Yang bersangkutan juga menyesalkan perbuatan melawan hukum sang kepala sekolah yang diduga sudah berlangsung lama.
Dinas PK Pron NTT takut Tindak
Meskipun sudah jelas ada indikasi korupsi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT tak mau bertindak. Padahal sudah jelas oknum kepada sekolah sudah memperkaya diri dengan uang itu. Guru-guru dibierkan sengsara.
Guru-guru menduga, ada pembiaran dan jangan sampai elit di dinas Pdan K juga terlibat. Akibat dugaan penyalahgunaan dana BOS sehingga tidak berani menindak yang bersangkutan bahkan, terkesan saling menjaga di ‘belakang layar’.
“Saya dan teman-teman di sekolah tidak habis mengerti, bisa ada kepala sekolah yang terang-terangan melakukan tindakan melawan hukum tapi dibiarkan saja.
Makanya kami duga pasti ada oknum pejabat di dinas pendidikan maupun BKD yang sudah kena feo dan masuk angin sehingga mereka saling melindungi. Pasti mereka juga takut,” ungkap salah satu guru yang tidak ingin namanya disebutkan.
“Kami ini bisa apa? Hanya Tuhan Allah saja yang kami belum bertemu. Jangan-jangan ini bekingan orang kuat sehingga kepala sekolah masih leluasa berkuasa.
Tidak heran kalau pendidikan kita hancur karena pejabat yang sama-sama rakus saling melindungi sehingga oknum yang sudah terang-terang salah terus dipelihara.” sesal guru SMKN 5 kota Kupang dengan wajah kesal. sumber: ntt.suaramerdeka.com